Media Sosial dan "Pemerkosaan" Bahasa Nias

Satu contoh "pemerkosaan" bahasa Nias

Proyek Keyboard Nias lahir dari keprihatinan akan pemakaian bahasa Nias di era Internet dan komputer. Karena memang tak tersedia huruf khas bahasa Nias di papan ketik, orang mengambil jalan pintas. Namun jalan pintas tsb. tidak jarang akhirnya "memperkosa" bahasa Nias.

Saya ambil contoh gambar di atas, yang saya temukan beberapa hari lalu di status WhatsApp seorang pengguna. Pertama saya bingung membacanya. Saya butuh beberapa saat untuk mengerti kalimatnya sebagai berikut: No adölö dögi mbaeŵa, no akoi dögi guro, ha da'ö zata'udo tögi hambae sanekaoro.

Dari kalimat itu ada 6 huruf ö, satu huruf ŵ dan dua kali penulisnya melupakan tanda ' di kata da'ö dan zata'udo. Bila penulisnya menerapkan "tata bahasa" Nias, niscaya kalimat tsb. bisa langsung dibaca dan dimengerti oleh pembaca.

Tentu saja hal ini tidak akan terjadi seandainya penulis kalimat tsb. memiliki keyboard Nias di HPnya. Artinya "pemerkosaan" bahasa Nias justru dilakukan oleh orang Nias tanpa "disengaja".

Karena itu menurut saya, generasi digital orang Nias perlu menggunakan keyboard Nias. Proyek ini  ingin mendorong orang Nias dan mereka yang bisa berbahasa Nias untuk mulai aktif memakai bahasa Nias dalam berkomunikasi di ajang media sosial.

Ya'ahowu!

Kontak

Nama

Email *

Pesan *